Wednesday, April 8, 2015

Pengertian dan Prinsip Kerja Sekering (Fuse, Patron Lebur)

Sekering atau Fuse dan Cara Kerjanya


Sekering (dari bahasa Belanda zekering) atau fuse adalah suatu alat yang digunakan sebagai pengaman dalam suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu hubungan arus pendek.

Satuan sekering atau fuse adalah mA (mili Ampere) dan A (Ampere). Fuse dengan nilai limit 500 mA akan putus ketika dialiri arus lebih dari 500 mA, demikian juga jika fuse 15 A akan putus jika dialiri arus lebih dari 15 A. Jika sebuah fuse tidak putus ketika dialiri arus lebih dari nilai yang tercantum (I Output > I Fuse Limit), fuse tersebut harus segera diganti karena kemungkinan rusak dan dapat membahayakan.

Cara kerja fuse, jika dalam sebuah sistem rangkaian elektonik atau rangkaain listrik terjadi arus lebih maka sekering (fuse) akan putus sehingga arus listrik tidak lagi mengalir dalam sistem tersebut untuk mengamankan komponen elektronikalain. Kelebihan arus tersebut dapat disebabkan karena adanya hubung singkat atau karena kelebihan beban output. Banyak terjadi kebakaran karena hubung singkat akibat sekering tidak berfungsi, rusak, atau bahkan karena tidak dipasang sama sekali.

Untuk mengetahui kapasitas sekering bisa dilihat pada bodinya, disana tertera angka yang menunjukkan kapasitas, sebagai contoh F3A 250V atau F5A 250V dll

Untuk Fuse mempunyai tanda khusus, kode warna untuk sekering atau patron lebur :

6A =warna Hijau
10A =warna Merah
15A =warna Kelabu
20 A =warna Biru
25A= warna Kuning
35A= warna Hitam
50A= warna Tembaga
6/500 artinya untuk kekuatan kuat arus 6 Ampere pada tegangan 500  Volt

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan sekering ( Syarat Sekering ):

1. Arus nominal sekering (current rating) adalah arus yang mengalir secara terus menerus tanpa terjadi panas yang berlebihan dan kerusakan

2. Tegangan nominal (voltage rating) yaitu tegangan kerja antar konduktor yang diproteksi atau peralatan

3. Time current protection yaitu suatu lengkung karakteristik untuk menentukan waktu pemutusan

4. Pre arcing time adalah waktu yang diperlukan oleh arus yang besar untuk dapat meleburkan elemen sekering

5. Arcing time adalah waktu elemen sekering melebur dan memutuskan rangkaian sehingga arus jatuh menjadi nol

6. Minimum fusing current adalah suatu harga minimun dari arus yang akan menyebabkan elemen sekering beroperasi (melebur)

7. Fusing factor adalah suatu perbandingan antara minimum fusing current dengan curret rating dari sekering. Umumnya sekering yang tergolong pada semi enclosed mempunyai faktor 2 dan untuk type
HRC mempunyai faktor serendah mungkin 1,2

8. Total operating time adalah waktu total yang diambil oleh sekering secara lengkap dapat mengisolasi dengan gangguan.

9. Cut off ini adalah satuan fungsi yang penting sekering HRC. Jika elemen sekering melebur dan membatasi harga arus yang dicapai ini kita kenal dengan sebutan “arus cut off”

10. Categori of duty. Sekering diklasifikasikan pada kategori kesanggupan dalam menangani gangguan sesuai dengan harga arus prospective pada rangkaian. Katagori A1 dan A2 untuk arus propectif. 1.O.kA dan 4.0 kA. Sedangkan untuk kategori AC3, AC4 dan AC5 untuk arus 16,5 kA, 33 kA dan 46 kA.

Type Sekering

Ada dua type dasar sekering :
1. Semi enclosed type adalah type untuk arus dengan rating yang rendah dan category of duty yang rendah
2. Cartridge type adalah merupakan type yang mempunyai kapasitas pemutusan yang tinggi (High-ruptring capacity) yang lebih dikenal dengan istilah HRC fuse.

No comments:

Post a Comment